Wednesday, November 5, 2008

Inspiring Story


Suatu petang seorang tua bersama anak mudannya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang - bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba - tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran.

Si ayah lalu menundingkan jarinya ke arah gagak sambil bertanya, " Nak, apakah benda itu?"

" Burung gagak."Jawab si anak. Si ayah lalu mengangguk angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama.

Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit kuat," Itu burung gagak, Ayah".

Tetapi sejurus kemudian si ayah bertannya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa bingung dengan pertanyaan yang sama di ulang - ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat, " BURUNG GAGAK "!!!!.

Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah, " ITU GAGAK, AYAH."

Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama.

Dan kali ini si anak benar - benar hilang sabar dan menjadi marah. "Ayah saya tak tahu ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali ayah bertanya hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apalagi yang ayah mau saya katakan??? Itu burung gagak, Burung gagak ayaaah !!!, Kata si anak dengan nada begitu marah.

Si ayah lalu bangun dan menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tanggannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknnya yang masih geram dan bertanya - tanya.

Diperlihatkannya sebuah diary lama," Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam diary ini." pinta si ayah

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut." Hari ini aku dihalaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba - tiba seekor gagak hinggap di pohon. anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, " Ayah, apa itu". Dan aku menjawab, " Burung gagak". walau bagaimanapun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. sehigga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunnya, aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak."

Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara, " Hari ini ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali dan kau telah kehilangan kesabaran serta marah"

Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yang telah ia perbuat.


by: Akhwat_angkasa

1 comment:

Anonymous said...

bener-bener bikin terinspirasi buat latihan bagaimana ngejalanin sebuah sikap yang namanya sabar dan ikhlas....