Friday, August 6, 2010

Surga ditelapak kaki Ibu



Surga di telapak kaki Ibu. Banyak cara yang bisa dilakukan orang untuk menunjukkan rasa cintanya termasuk anak-anak. Anak-anak bisa melakukan apa saja sebagai bukti rasa cintanya terhadap sang ibu. Mau tahu apa saja tanda anak mencintai ibunya?

Tidak ada satupun di dunia ini seorang anak yang tidak mencintai ibunya, karena begitu besar perjuangan sang ibu dari sebelum melahirkan hingga melahirkan sang anak. Ada anak yang mengungkapkan langsung perasaan cintanya terhadap ibu, tapi ada juga yang mengatakannya lewat berbagai macam perbuatan.

Kadang ibu tidak tahu bahwa perbuatan tersebut adalah bukti cinta sang anak terhadap ibunya. Ini dia beberapa tanda cinta sang anak terhadap ibunya, seperti dikutip dari Babycenter, sebagai berikut:

1. Bayi yang baru lahir menatap mata ibunya, sang bayi berusaha keras untuk mengingat wajah ibunya. Bayi yang baru lahir tidak mengerti mengenai hal yang lain di dunia ini, tapi bayi tahu bahwa ibunya adalah seorang yang penting untuknya.
2. Bayi memikirkan sang ibu saat tidak ada di sampingnya. Bayi yang berusia 8 sampai 12 bulan mulai menunjukkan ekspresi wajahnya, saat ibunya tidak ada di dekatnya bayi akan mencari-cari dan tersenyum kembali saat melihat ibunya.
3. Anak yang baru bisa berjalan, akan berlari ke arah ibunya saat jatuh atau merasa sedih. Anak kecil ini mungkin tidak terlalu mengerti dengan kata-kata "Aku cinta kamu" tapi apa yang dilakukannya bisa mengartikan lebih dari kata-kata tersebut.
4. Anak memberikan bunga yang baru dipetiknya, gambar hati dari tulisan tangannya sendiri atau memberikan sesuatu yang lain sebagai tanda bahwa anak menyayangi ibunya melalui suatu pemberian.
5. Anak meminta izin kepada ibunya setiap melakukan sesuatu. Perlakuan ini menunjukkan bahwa anak akan menuruti apa yang dikatakan sang ibu dan mulai bisa diajak kerja sama.
6. Anak menceritakan mengenai rahasianya kepada sang ibu, seperti hal memalukan yang dilakukannya. Ini menunjukkan bahwa anak percaya pada ibunya dan tidak malu untuk menceritakan apapun yang terjadi pada dirinya serta tidak malu untuk berpelukan dengan sang ibu di muka umum.

Jika anak Anda melakukan salah satu hal tersebut di atas, berarti itu bukti bahwa sang anak mencintai ibunya. Anak-anak mungkin belum mengerti apa artinya cinta dan sayang, tapi anak tahu bagaimana menunjukkan tanda bahwa sang ibu sangat berarti baginya.
Diterbitkan di: September 03, 2009
Sumber:http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/1925947-tanda-cinta-anak-kepada-ibu/

Wednesday, May 5, 2010

Memilih Untuk Bersikap Benar



Sering sekali kita tidak sadar, bahwa hidup bagaimanapun kita menjalaninya adalah hasil dari sebuah pilihan, bahkan ketika kita memilih untuk diam tak berbuat apa apa, maka itupun tetap sebuah pilihan, bahwa kita, memilih untuk diam, untuk tidak berbuat apa apa.

Contoh kecil saja, apakah kita benar benar merasa nyaman saat berada dalam angkot dengan musik berdentum dentum, seakan akan kita berada di sebuah pub atau diskotik dadakan. Bahkan tidak jarang, lagu lagu yang diputar dengan volume tak wajar itu liriknyapun tidak sopan, jorok dan terkadang kasar,

Saya yakin sekali bahwa kondisi itu bagi siapapun tidaklah nyaman, namun entah mengapa, kita tetap diam dan geming, bahkan ketika rasanya volume house music yang di putar para sopir yang rata rata abg itu sudah tidak bisa ditolerir telinga kita tetap saja diam tak berani menegur seakan akan dengan meminta mereka mengecilkan volume pada batas wajar adalah suatu tindakan yang tidak sopan dan menyalahi hak mereka.

Padahal jika kita fikir lebih jauh, tentng hak hak, maka hak kitalah sebagai penumpang untuk mendapatkan suasana yang tenang dan nyaman di dlamnya.

Tidak berhenti disitu kita juga gagap untuk menuntut hak kita untuk tetap sehat. Kalau kita mau objektif, banyak dari kita yang merasa sangat tidak membuat nyaman ketika terpaksa menghirup asap rokok melayang layang disekitar kita, rasanya menyesakkan, belum lagi efek buruknya nanti, karena ternyata perokok pasif justru lebih beresiko untuk segera mengalami gangguan jantung, tapi tetap saja kita diam, geming, tak berani meminta untuk diharagai hak haknya. Padahal denagn permintaan halus dan sopan seprti ‘ maaf, saya tidak tahan dengan asap rokok’ penderitaan kita bisa segera berakhir.

Namun itulah, kadang definisi kita tentang hak, dan kesantunan bisa begitu terdistorsi. Meminta untuk dihargai haknya untuk merasa nyaman tanpa musik yang menyakiti telinga adalah hak kita, sebaliknya itu kewajiban mereka untuk santun terhadap kita, karena kita manusia, yang butuh merasa nayman tanpa gangguan. Meminta agar tak terkena asap rokok yang menyesakkan dan berbahaya adalah hak kita, dan kewajiban mereka lah para perokok unutk menghargai orang lain.

Mungkin kegagapan dan kegugupan kita ketika memperjuangkan hak dengan benar ternyata berasal dari kebiasaan kita yng juga mungkin tidak peduli ketika kita melanggar hak hak orang lain.
Contoh contoh kecil yang terserak di depan mata sebagai buktinya. Sebgian dari kita merasa tdak bersalah mengundang organ musik untuk pernikahan keluarga yang sebnarnya adalah hal wjar, hanya saja menjadi slah ketika kita menebalkan hati untuk membiarkan organ dengan sound system dahsyat yang menggema jauh ke seluruh kompleks perumahan kita tetap beraksi di tengah malam buta. Kita tidak peduli atau berusaha keras tidak peduli Saat organ yang masih beraksi di malam buta itu membangunkan para tetangga kita yang ingin beristirahat setelah lelah berjuang seharian mancari nafkah, atau bayi mereka yang mungkin tidur baru berapa menit mesti terpekik lagi karena kaget, atau membangunkan tetangga kita yang mungkin sedang terbaring sakit.

Atau mungkin kita adalh guru guru yang tidak peduli ketika melanggar hak hak murid kita, untuk diperlakukan dengan benar, objektif. Untuk mendapatkan contoh teladan. Mungkin kita adalah sosok yang susah untuk on time unutk datang ke kelas, jarang benar benar mempersiapkan diri untuk banr brnar mengajar dengan menyenangkan. tapi bisa begitu marah saat anak terlambat atau mengoceh di kelas.

Atau bisa jadi kita adalah ibu, kakak, yang kasar, namun selalu emminta hak kita unutk diperlakuakn santun dan penuh hormat.
Kita mungkin adalah warga yang tau bahwa, hak alam untuk selalu dijaga , dan itu kwajiban kita, tapi kita menebalkan hati, berusaha mebiarkan diri, untuk membuang sampah sembrangan, hanya karena yang melakukanya bukan hanya kita saja dan menurut kita itu adalh hal yang biasa.

Kita mungkin slah satu dari orang orang yang di atas, jika iya, maka wjar jika kemudian kita gagap dan tidak mampu tegas memnita hak kita untuk dihargai, karena kita pun ternyata pelaku pelanggaran itu. Tapi sampai kapan rantai prilaku menyebalkan ini akan di biarkan?
Hidup bersama secara sosial tanpa rasa hormat adalah hidup yang menyedihkan dan mengciilkan hati. Maka putuskan rantai itu dari sekrang, hargai hak hak orang lain, yang mungkin terkesan sepele,

Hal ini mungkin terkesan sepele, tapi tanpa disadari ini kemudian membentuk karakter kita, bahwa kita gagap memilih sikap untuk hal hal kecil seperti itu. Maka janagn protes jika kita masih saja sering dicurangi haknya untuk hal yang lebih besar

Maka mulai lah dari sekrang, untuk memilih tegas memperjuangkan hak hak kita, mulai dari hal hal sepele seperti itu dengan terlebih dahulu berusaha menghargai hak hak orang lain untuk merasa nyaman, untuk diperlakukan dengan hormat, untuk mendapatkan pelayanan yang tarbaik jika kita di psoisi yang harus memberikan pelayanan. Sudahlah, kiat sudah lelah dengan keegoisan kita sendiri, jadi putuskanlah sekarang. Percayalah tak ada yang memalukan dari berusaha bersikap benar dan memperjuangkan hak untuk diperlakukan dengan benar...demi kemanusiaan kita!

diposted oleh : Salimah Ashadri

Friday, April 23, 2010

PENGUMUMAN HASIL UJIAN NASIONAL

PENGUMUMAN HASIL UJIAN NASIONAL
SMK PGRI 31 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
1 01.044.001 -8 Abdul Jaelani LULUS
2 01.044.002 -7 Abdul Robbiyan Rachman LULUS
3 01.044.003 -6 Ade Dian Sari LULUS
4 01.044.004 -5 Afrida LULUS
5 01.044.005 -4 Aji Kristiawan LULUS
6 01.044.006 -3 Akhmad Sodikin Amin LULUS
7 01.044.007 -2 Andri Hidayah LULUS
8 01.044.008 -9 Angga Febriyanto LULUS
9 01.044.009 -8 Aulia Maharani LULUS
10 01.044.010 -7 Dadan Triyanto LULUS
11 01.044.011 -6 Deisy Aryani LULUS
12 01.044.012 -5 Desti Rumiasti LULUS
13 01.044.013 -4 Dina Damayanti LULUS
14 01.044.014 -3 Dini Noviyanti LULUS
15 01.044.015 -2 Dwi Lestari LULUS
16 01.044.016 -9 Eneng Dini Nurhikmah LULUS
17 01.044.017 -8 Errin Karina LULUS
18 01.044.018 -7 Fajzriah Tri Agustina LULUS
19 01.044.019 -6 Ferdian LULUS
20 01.044.020 -5 Fibri Mijayanti LULUS
21 01.044.021 -4 Firmansyah LULUS
22 01.044.022 -3 Firmanto LULUS
23 01.044.023 -2 Fitri Fauziah LULUS
24 01.044.024 -9 Fitri Wahyuni LULUS
25 01.044.025 -8 Fitriani LULUS
26 01.044.026 -7 Gustiyar Dendi Putra D. LULUS
27 01.044.027 -6 Halimatus Zahroh LULUS
28 01.044.028 -5 Hardy Kurniawan LULUS
29 01.044.029 -4 Herdy Setiawan LULUS
30 01.044.030 -3 Heri Priyatna LULUS
31 01.044.031 -2 Ikawati LULUS
32 01.044.032 -9 Indah Sulistyawati LULUS
33 01.044.033 -8 Indri Kusumawati LULUS
34 01.044.034 -7 Irmayanti LULUS
35 01.044.035 -6 Istiqomah LULUS
36 01.044.036 -5 Iyan Prasetyo LULUS
37 01.044.037 -4 Lia Soraya LULUS
38 01.044.038 -3 Lia Triana LULUS
39 01.044.039 -2 Lidia Afrisa LULUS
40 01.044.040 -9 Maulidah Tasya LULUS
41 01.044.041 -8 Melda Amalia LULUS
42 01.044.042 -7 Muhamad Alfi LULUS
43 01.044.043 -6 Muhamad Wildan Maulana LULUS
44 01.044.044 -5 Muhammad Nurjuha Riki LULUS
45 01.044.045 -4 Niyanti Madasari LULUS
46 01.044.046 -3 Nur Atikah LULUS
47 01.044.047 -2 Nurhaini LULUS
48 01.044.048 -9 Nurjanah LULUS
49 01.044.049 -8 Nurul Huda LULUS
50 01.044.050 -7 Octavia Dewi Ningsih LULUS
51 01.044.051 -6 Praba Dwi Yanita LULUS
52 01.044.052 -5 Rahmad amirudin LULUS
53 01.044.053 -4 Rahman Noviantoro LULUS
54 01.044.054 -3 Ratna Aprianti Hamid LULUS
55 01.044.055 -2 Riyanwar LULUS
56 01.044.056 -9 Rokayah LULUS
57 01.044.057 -8 Sari Fani LULUS
58 01.044.058 -7 Selvi Efendi LULUS
59 01.044.059 -6 Septi Ariyani LULUS
60 01.044.060 -5 Septiani Safitri LULUS
61 01.044.061 -4 Serly Marlina LULUS
62 01.044.062 -3 Shila Maulida Harly LULUS
63 01.044.063 -2 Silfachna Andinny LULUS
64 01.044.064 -9 Sisca Triyani LULUS
65 01.044.065 -8 Supriyatin LULUS
66 01.044.066 -7 Syaiful Ramadhan LULUS
67 01.044.067 -6 Syifa Fauziah LULUS
68 01.044.068 -5 Tantia Maulinda LULUS
69 01.044.069 -4 Tri Hastuti LULUS
70 01.044.070 -3 Wahyu Kholifah S. LULUS
71 01.044.071 -2 Yanti Yulianti LULUS
72 01.044.072 -9 Abdul Rahman LULUS
73 01.044.073 -8 Ade Mira Andayani S. LULUS
74 01.044.074 -7 Agung Setiawan LULUS
75 01.044.075 -6 Agus Purwanto LULUS
76 01.044.076 -5 Ahmad Ramadan LULUS
77 01.044.077 -4 Alfiah LULUS
78 01.044.078 -3 Amelia LULUS
79 01.044.079 -2 Anggi Praditya LULUS
80 01.044.080 -9 Anggih Wulandari LULUS
81 01.044.081 -8 Anisa Ayu Pratiwi LULUS
82 01.044.082 -7 Ansori LULUS
83 01.044.083 -6 Anton Rianto LULUS
84 01.044.084 -5 Ardilasari LULUS
85 01.044.085 -4 Aulia Rahman LULUS
86 01.044.086 -3 Bagus Dama Febriyadi LULUS
87 01.044.087 -2 Bella Nur Hazizah LULUS
88 01.044.088 -9 Bram Hidayat Ali LULUS
89 01.044.089 -8 Cefi Ariandi LULUS
90 01.044.090 -7 Chandra Narudin D. LULUS
91 01.044.091 -6 Danny Dwiyatmoko LULUS
92 01.044.092 -5 Desti Prihartini LULUS
93 01.044.093 -4 Destiana Anggraini LULUS
94 01.044.094 -3 Dewi Arimbi Permata Sari LULUS
95 01.044.095 -2 Dini Oktaviani LULUS
96 01.044.096 -9 Efnu Setiawan LULUS
97 01.044.097 -8 Eka Damayanti LULUS
98 01.044.098 -7 Elsa Surattri LULUS
99 01.044.099 -6 Febriyanti Maulina S. LULUS
100 01.044.100 -5 Feni Anggraini LULUS
101 01.044.101 -4 Fikri Sulaiman LULUS
102 01.044.102 -3 Gatot Ahmad Suwito LULUS
103 01.044.103 -2 Hambali LULUS
104 01.044.104 -9 Hana Pratiwi LULUS
105 01.044.105 -8 Hasbitullah LULUS
106 01.044.106 -7 Heliza Yudiya Putri LULUS
107 01.044.107 -6 Herniawati LULUS
108 01.044.108 -5 Hirulloh LULUS
109 01.044.109 -4 Irfan Hadi LULUS
110 01.044.110 -3 Irmawati LULUS
111 01.044.111 -2 Jaziroh LULUS
112 01.044.112 -9 Kamal Ma'ruf LULUS
113 01.044.113 -8 Khairul Imam LULUS
114 01.044.114 -7 Khusnus Sa'adah LULUS
115 01.044.115 -6 Kurniasih LULUS
116 01.044.116 -5 Kurniyah LULUS
117 01.044.117 -4 Laras Apriyani LULUS
118 01.044.118 -3 Lilis Suryani LULUS
119 01.044.119 -2 Lufitasari LULUS
120 01.044.120 -9 Lukita Purnama Sari LULUS
121 01.044.121 -8 Maelisa LULUS
122 01.044.122 -7 Maisaroh LULUS
123 01.044.123 -6 Mariana LULUS
124 01.044.124 -5 Maryani Safitri LULUS
125 01.044.125 -4 Mega Mustika Puteri LULUS
126 01.044.126 -3 Meidiana Adi LULUS
127 01.044.127 -2 Meilindah Haryanti LULUS
128 01.044.128 -9 Michael Frans LULUS
129 01.044.129 -8 Mira Purnamasari LULUS
130 01.044.130 -7 Moh. Alam LULUS
131 01.044.131 -6 Muhamad Haidir Ali LULUS
132 01.044.132 -5 Muhamad Zahroni LULUS
133 01.044.133 -4 Muhammad Aldy Sudrajat LULUS
134 01.044.134 -3 Muhammad Hakiki LULUS
135 01.044.135 -2 Muhammad Wardani LULUS
136 01.044.136 -9 Murdhani LULUS
137 01.044.137 -8 Niko Hendrian LULUS
138 01.044.138 -7 Novianti Nidyansyah LULUS
139 01.044.139 -6 Novita Widiyanti LULUS
140 01.044.140 -5 Nunung Kurniasih LULUS
141 01.044.141 -4 Nur Aisyah LULUS
142 01.044.142 -3 Nur Fadillah LULUS
143 01.044.143 -2 Nur Riskiyanti LULUS
144 01.044.144 -9 Nurmaisyam LULUS
145 01.044.145 -8 Onky Gerian LULUS
146 01.044.146 -7 Putri Herdiyanti LULUS
147 01.044.147 -6 Rahman LULUS
148 01.044.148 -5 Rahmawati LULUS
149 01.044.149 -4 Retnawati Purwaningsih LULUS
150 01.044.150 -3 Ridwan Firmansyah LULUS
151 01.044.151 -2 Rizki LULUS
152 01.044.152 -9 Rizsa Nurwari Daud LULUS
153 01.044.153 -8 Rokhimah Wulandari LULUS
154 01.044.154 -7 Santi Aryani LULUS
155 01.044.155 -6 Santi Pratiwi LULUS
156 01.044.156 -5 Selly Utari LULUS
157 01.044.157 -4 Selvi Arismawati LULUS
158 01.044.158 -3 Seny LULUS
159 01.044.159 -2 Siti Ernah Purwanti LULUS
160 01.044.160 -9 Siti Fathia MENGULANG ( BAHASA INDONESIA )
161 01.044.161 -8 Sobri Mulyana LULUS
162 01.044.162 -7 Sri Widiyanti LULUS
163 01.044.163 -6 Suci Mandasari LULUS
164 01.044.164 -5 Suhainah LULUS
165 01.044.165 -4 Supriyono LULUS
166 01.044.166 -3 Syarifudin LULUS
167 01.044.167 -2 Tika Marchliah LULUS
168 01.044.168 -9 Tri Rahayu LULUS
169 01.044.169 -8 Tubagus Adrian LULUS
170 01.044.170 -7 Umroh Herawati LULUS
171 01.044.171 -6 Vidya Anggraeni LULUS
172 01.044.172 -5 Virsi Enes Ridwana LULUS
173 01.044.173 -4 Wahyuliana Putri LULUS
174 01.044.174 -3 Wanda Yuliana LULUS
175 01.044.175 -2 Winda Ayu Anggraini LULUS
176 01.044.176 -9 Windi Septi Puspitasari LULUS
177 01.044.177 -8 Yuda Nasution LULUS
178 01.044.178 -7 Yuli Indah Lestari LULUS
179 01.044.179 -6 Yusuf Bahtiar LULUS
180 01.044.180 -5 Achmad Rifadly N. LULUS
181 01.044.181 -4 Ahmad Hidayatulloh LULUS
182 01.044.182 -3 Ahmad Ramadian LULUS
183 01.044.183 -2 Ahmad Sarofi LULUS
184 01.044.184 -9 Budi Septyandi LULUS
185 01.044.185 -8 Dede Romansyah LULUS
186 01.044.186 -7 Eva Ernawati LULUS
187 01.044.187 -6 Farid Riva'i LULUS
188 01.044.188 -5 Ferdi Okta Fiadi LULUS
189 01.044.189 -4 Frima Puji Arti LULUS
190 01.044.190 -3 Ikbal Sumantri LULUS
191 01.044.191 -2 Irma LULUS
192 01.044.192 -9 Istiqomah A. LULUS
193 01.044.193 -8 Kristiani Dwi Apriani LULUS
194 01.044.194 -7 M. Diki Hariyansyah LULUS
195 01.044.195 -6 Muhamad Armando LULUS
196 01.044.196 -5 Muhammad Abduh Fuad LULUS
197 01.044.197 -4 Muhammad Rifki LULUS
198 01.044.198 -3 Nur Alam LULUS
199 01.044.199 -2 Nurul Siddiq LULUS
200 01.044.200 -9 Nurwulan Romantika LULUS
201 01.044.201 -8 Puji Yuliyanah LULUS
202 01.044.202 -7 Ramadhoni LULUS
203 01.044.203 -6 Riady Akbar LULUS
204 01.044.204 -5 Robbi Warabbukum LULUS
205 01.044.205 -4 Sri Devi LULUS
206 01.044.206 -3 Toni Saputra LULUS
207 01.044.207 -2 Windi Saputri LULUS

Jakarta, 26 April 2010
Kepala Sekolah



Dra. Hj. Mulyanti,MMPd
Catatan:
Seluruh siswa diharap untuk mengambil hasil ujian di sekolah pukul 13.00 sealigus untuk mendapatkan informasi mengenai Ujian Ulang dan Cap Tiga Jari di STTB.